Kamis, 03 Januari 2013

Poin kelima adalah minimnya kualitas fasilitas umum



Poin kelima adalah minimnya kualitas fasilitas umum di Jakarta
5. Rendahnya kualitas fasilitas umum yang ada.

Pemerintah Indonesia sudah memberikan fasilitas umum yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan di Indonesia. Pemerintah membangun taman-taman kota di Jakarta, membangun kendaraan umum yang nyaman dan membangun jembatan penyebrangan yang baik, membangun tempat rekreasi untuk warga di Jakarta. Terkadang tempat-tempat tersebut tidak layak untuk di gunakan karena dalam keadaan tidak baik. Contohnya banyak jembatan penyebrangan yang rusak yang dapat membahayakan pengunanya. Taman-taman kota di Indonesia juga banyak dalam keadaan kotor dan banyak sampah berserakan. Tempat yang sudah di bangun sebagus-bagusnya oleh pemerintah tetapi dikotori oleh penggunanya. Seharusnya kita sesama warga Negara Indonesia merawat fasilitas umum yang ada.
Kemajuan kendaraan umum d jakarta iu adalah campur tangan pemerintah untuk memajukan fasilitas yang ada. Di bangunnya bus yang mempunyai tempat penurunan penumpang khusus dan memiliki pendingin udara (AC) yang rata-rata warga Jakarta sudah pernah menaikinya yaitu Trans Jakarta. Terobosan baru dari pemerintah yang awalnya mempunyai fungsi yang jelas yaitu mengurangi kemacetan yang ada dengan membuat bus yang nyaman dan aman. Semua itu tidak cukup untuk warga Jakarta masih banyak warga Jakarta yang lebih memilih menaiki kendaraan pribadanya sendiri.
Banyak yang mengeluhkan Trans Jakarta juga belum maksimal dalam memberikan pelayananya. Bus ini sering kali lama, keadaan bus terkadang sudah tidak layak lagi, terkadang harus saling berhimpit-himpitan didalam bus, dan tidak terhidarkan juga dari kemacetan. Mungkin banyak warga Jakarta yang menaiki kereta jabotabek untuk dapat ketempat tujuan. Tidak terjebak macet, cepat dan nyaman menjadi pilihan kedua yang baik.
Mungkin fasilitas ini sebenarnya sudah lebih cukup untuk memenuhi kebutah sehari-hari. Minimnya rasa memiliki, merawat dan menjaga fasilitas itu yang membuat tempat dimana seharusnya kita nyaman menjadi terganggu.

RIANI LESTARI
3 SA 03
15610877



Poin keempat adalah tingginya tingkat kejahatan


Poin keempat adalah tingginya tingkat kejahatan di Jakarta.

4. tingginya tingkat kejahatan di Indonesia
Hal ini terjadi masih berkaitan dengan dampak negatif yang timbulkan oleh meningkatnya kemiskinan di Indonesia. Banyak manusia yang buta mata yang ingin mempunyai harta dengan cara instan. Dampak ini jelas sangat merugikan sebagian orang. Merampas, merampok, menjambret, mencuri dan sejenisnya itu yang sering di lakukan oleh sebagian manusia di jakarta. Minim yang lapangan pekerjaan dan banyaknya orang dari seluruh Indonesia mengadu nasibnya di kota ini membuat semua orang berlomba-lomba dalam mendapatkan pekerjaan. Sebagian orang yang tersingkir dari perlombaan dan merasa tidak mampu untuk bersaing akhirnya mencari cara yang mudah untuk mendapatkan uang.

Banyak dari mereka yang mengemis, mengamen, dan menjadi pemulung, tetapi sebagian mereka juga lebih memilih melakukan tingkat kejahatan. Maksud mereka melakukan itu tidak ada lagi yaitu hanya uang mendapatkan uang. Pemerintah sampai sekarang belum dapat meratakan jumlah lapangan pekerjaan dengan orang-orang yang ingin bekerja. Setiap tahunnya semua SMA dan Universitas meluluskan ribuan anak didiknya yang sama-sama bersaing untuk mendapat pekerjaan. Itu yang membuat sebagian mereka gugur dari persaingan karena sangat minimnya lapangan pekerjaan.

Susahnya mendapat pekerjaan di Jakarta sekarang. Lulusan SMA dan Universitas saja sulit apalagi mereka yang rendah pendidikan. Banyak mereka yang memilih untuk berdagang, tetapi itu saja tidak cukup. Mereka yang tidak mempunyai modal akhirnya menganggur. Tetapi hidup menganggur juga setiap hari masih memerlukan uang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Cara instannya yang akhirnya mereka lakukan. Sungguh mengenaskan.

RIANI LESTARI
3 SA 03
15610877

Poin Ketiga Kemiskinan


Poin ketiga adalah kemiskinan di Indonesia.

3. KEMISKINAN

Faktor ini juga termasuk masalah yang terbesar yang ingin di atasi oleh para petinggi Negara. Karena Indonesia termasuk Negara miskin di dunia. Padahal sumber daya alam di Indonesia sangatlah berlimpa. Indonesia dahulu adalah Negara pengekspor minyak dunia, dan termasuk anggota OPEC dan hingga akhirnya mengundurkan diri di 2008. Indonesia sekarang yang terjadi adalah kekurangan minyak bumi. Apakah yang menyebabkan itu terjadi? Kerakusan manusia ? atau kebodohan yang terjadi ?
Orang-orang miskin di Indonesia khususnya jakarta lebih banyak di bandingkan orang menengah ke atas. Padahal Indonesia juga mempunyai hamparan sawah yang sangat luas di mana-mana (selain jakarta) tetapi mengapa Indonesia juga kerap kali kekurangan beras hingga harus mengimpor dari Negara lain ? dan banyak orang-orang di Jakarta dan di kota-kota lain susah untuk makan dan membeli beras ? apakah yang telah terjadi ?
Kemiskinan kini menjadi faktor yang susah di pecahkan solusinya. Lowongan pekerjaan yang ada tidak sesuai dengan jumlah penduduk di Indonesia. Minimnya pendapatan dan banyaknya pengeluaran. Kemiskinan juga dapat di kaitkan oleh merajalelanya korupsi. Kaya hanya diri sendinya dan keluarganya tanpa adanya pemerataan kesejahteraan bersama.
Efek negatif dari kemiskinan sangatlah banyak. Banyaknya bayi yang lahir dalam keadaan kurang gizi, banyaknya angka kematian bayi saat di kandungan, tingkat kejahatan, dan minimnya pendidikan.

RIANI LESTARI
3 SA 03
15610877

poin kedua banjir


Poin pertama sudah saya jelaskan sebelumnya tentang kemacetan yang melanda Jakarta. Sekarang saya ingin memberi komentar di poin 2 tentang banjir yang sampai sekarang masih melanda Jakarta.

2. Banjir
Banjir di Jakarta sudah terjadi sejak bertahun-tahun silam. Penyebab banjir di Jakarta mempunyai banyak faktor. Pada zaman belanda mungkin Batavia (Jakarta) dahulu belum mengenal kata banjir, tetapi di era modern ini Jakarta belum bisa menyelesaikan masalah banjir. Ini adalah masalah yang menyebabkan banjir.
Banjir sering terjadi di daratan rendah Jakarta atau di daerah kumuh di Jakarta. Itu dikarenakan membekaknya warga Indonesia yang ingin tinggal dan mencari pekerjaan di Jakarta. Itu membuat pembangunan liar dimana-mana. Sekarang bantaran kali besar di jakarta telah dirubah fungsinya menjadi pemungkiman warga. Jelas-jelas hal tersebut sangat di larang oleh pemerintah. Di karenakan pengempitannya bantaran sungai. Seringkali para penghuni pemungkiman itu membuang sampahnya di sungai.
Faktor selanjutnya yang menyebabkan banjir. Pembangunan gedung-gedung tinggi dan mall-mall. Penataan Jakarta seharusnya dari awal harus di perhatikan. Sekarang resapan air di Jakarta lebih sedikit dari mall dan gedung yang didirikan. Terkadang gedung yang di bangun tidak memikirkan tersedianya aliran air dan resapan air. Banjir yang terjadi kurang lebih sejam itu sudah dapat membuat ruas jalan di Jakarta banjir. Itu kurangnya resapan air di jakarta. Taman-taman di kota sangatlah sedikit. pepohonan yang mempunyai banyak fungsi pun tidak mempunyai tempat lagi untuk tumbuh.
Seharusnya semua pembangunan harus di imbangi oleh sarana dan prasarana agar terciptanya lingkungan yang layak untuk di tempati. Bukan pemerintah, bukan presiden, bukan mahasiswa tetapi di mulai dari diri kita sendiri untuk mewujudkan Jakarta lebih bersih, rapih dan indah.


RIANI LESTARI
3 SA 03
15610877

DKI JAKARTA KU




DKI Jakarta adalah ibu kota dari Negara Indonesia. DKI Jakarta di kenal sebagai jantungnya Indonesia. Pernyataan seperti itu muncul karena pusat pemerintahan Indonesia berada di Jakarta. Tempat-tempat bersejarah di Indonesia juga sangat banyak. Gedung-gedung tua peninggalan belanda berdiri megah sampai sekarang. Sebagian gedung itu di buat museum-museum yang terkenal di Indonesia. Di era globalisasi sekarang, Jakarta telah memiliki banyak kemajuan. Terbangunya gedung-gedung tinggi, banyaknya mall di dirikan, banyaknya kendaraan bermotor dam mobil, banyaknya tempat hiburan dan rekreasi, banyak di bangunnya pabrik-pabrik. Dll.
Dengan terjadinya kemajuan seperti itu bukan berarti Jakarta tidak mempunyai masalah kenegaraan. Jakarta itu sampai sekarang mempunyai banyak masalah, dan sebagian dari masalah tersebut belum menemukan solusi yang terbaik untuk menagulanginya. Gubernur demi Gubernur sudah mencari solusi untuk memecahkan masalah tersebut. Sampai sekarang  belum mendapatkan jalan keluar yang terbaik.
Inilah beberapa masalah yang sedang melanda ibukota kita tercinta yaitu Jakarta :
1.      Kemacetan
2.      Banjir
3.      Kemiskinan
4.      Tingginya tingkat kejahatan
5.      Rendahnya fasilitas umum
6.      Korupsi juga merajalela
7.      Dll.


Itulah masalah yang seharusnya dapat terselesaikan secepatnya, supaya warga Jakarta dapat tinggal senyaman-nyamanya di Jakarta. Seharusnya dengan kita membayar pajak seharusnya dapat merasakan Jakarta yang lebih baik. Pendapatan terbesar Negara juga berasal dari pajak. Itulah juga menjadi tugas kita (warga Negara Indonesia).


RIANI LESTARI
3 SA 03
15610877